Trend Dunia Maya Terhadap Kreatifitas Anak Muda


Dunia maya merupakan istilah yang pertama kali di kemukakan oleh W. Gibson 1984 yang merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunanya disebut Console Cowboys yang terhubung langsung oleh sistem syaraf masing masing.
Definisi yang lebih formal diusung oleh Benedikt 1991 menyatakan bahwa dunia maya adalah realita global, disupport oleh komputer, berkases internet, multidimensi, artifisial, dan virtual. Setiap komputer merupakan jendela untuk melihat dan mendengar objek-objek nonfisik dan bukan reprentasi dari objek fisik, namun merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, serta akses informasi murni.
Dalam pengertian umum, dunia maya adalah istilah komprehensif untuk world wide web ( www ), internet, e-milis, forum diskusi, ruang cakap ( chatting ), game interaktif multiplayer, dan e-mail. Dunia maya akan secara memunculkan komunitas maya ( virtual community ). Komunitas maya adalah komunitas komunitas yang banyak muncul di dunia virtual saja. Dalam perkembangannya saat ini dunia maya bukan hanya sekedar ruang komunikasi maya semata, namun banyak kalangan yang menggunakannya sebagai sarana komunikasi dengan menampilkan keunikan masing masing pengguna. Ambil saja contoh jejaring sosial berbasis video Youtube, dalam youtube siapapun dapat meng-upload video yang dianggapnya menarik, unik, spektakuler, dan dahsyat untuk mendapat perhatian dari pengguna lain. Fenomena Youtube telah dapat melahirkan bintang bintang ternama yang sangat popular, sebagai contoh Justin Bieber, penyanyi remaja multi talenta ini melambungkan namanya melalui situs Youtube. Dalam negeri sendiri masih banyak artis dadakan yang dapat meraih Fortunanya lewat media Youtube, seperti contoh Sinta-Jojo, Briptu Norman, Udin Sedunia, dan Bona Paputungan yang beruntung mengubah keadaan hidupnya dalam sekejap.
Dunia maya adalah ruang tak terbatas untuk membina dan mengembangkan bakat dan kreatifitas. Dunia maya bagaikan menyediakan tempat yang sangat mendukung untuk pengembangan kreatifitas, dapat kita lihat banyak tampilan grafis yang beraneka rupa menghiasi setiap dinding dari berbagai situs-situs dalam lingkungan internet, tak hanya grafis 2 dimensi, bahkan yang 3 dan 4 dimensi sampai berbagai macam animasi-animasi yang unik menghiasi dan memanjakan mata kita yang sedang berhadapan dengan monitor. Tak menutup kemungkinan ada hal yang kurang bermoral yang mengatasnamakan kreatifitas turut menjadi penghuni dunia maya, sungguh amat sangat disayangkan mengingat pengguna internet saat ini didominasi anak anak dan remaja. Sisi Positif Dunia maya sebagai tren kreatifitas adalah memberikan ruang seni yang tidak merugikan lingkungan dunia nyata, seperti corat coret tembok ( graffiti ) yang mulai sedikit sedikit hilang dan beralih ke dunia maya.
Tidak hanya kreatifitas grafis, namun dunia maya saat ini mulai merambah menjadi tempat orang untuk mengembangkan usaha, kepentingan iklan, bisnis, politik (kampanye), pendidikan, dan menu sosial.
Melalui dunia maya, kreatifitas untuk komunikasi akan lebih efisien dan efektif, karena tidak memerlukan ruang yang sangat luas dan tujuan serta maksud dari kreatifitas yang disuguhkan dalam dinding dunia maya akan banyak mendapat respon dari berbagai kalangan di seluruh dunia, kapan pun dan dimanapun. Sebab inilah yang menjadikan dunia maya sangat digandrungi para anak muda.
Anak muda yang telah banyak berkontribusi dalam pengembangan komunikasi dalam dunia maya harusnya mampu membawa pesan pesan positif dalam setiap karya yang ditampilkan. Sebenarnya banyak kekuatan positif yang terkandung dalam komunikasi visual dunia maya, namun tak dipungkiri juga banyak ditemui hal hal yang dapat menurunkan citra kebaikan dunia maya, seperti halnya banyak persaingan tidak sehat dalam dunia maya untuk mendapatkan keuntungan finansial maupun nonfinansial, banyak pemalsuan produk tertentu yang pastinya merugikan produsen asli yang telah memiliki lisensi atas produk itu, karena kreatifitas yang tak terbatas tak jarang kita jumpai pelecehan hingga penjatuhan nama baik seseorang yang hal privasinya telah diedit dan dipublikasikan dengan penampilan yang tak semestinya oleh pihak tak bertanggung jawab.
Realita ini tidak dapat kita hilangkan dari kehidupan, dengan pengawasan yang baik yang telah tertera dalam UU ITE, seharusnya tindak penyimpangan yang mengatasnamakan kreatifitas dapat diminimalisir dan ditindak tegas. Jangan biarkan komunikasi Virtual World menanamkan paradigma negatif kepada generasi mendatang.

Leave a comment

Filed under TUGAS KULIAH

Leave a comment